Usai Di Sini - Raisa

Sebenarnya udah lama mau nulis ini. Lagu ini tuh jadi "menyadarkan" diri sendiri. Lagu ini juga banyak yang sedang mengaalaminya.Jujur gue bukan "yourraisa" banget. Gue suka dengan lagu-lagu Raisa. Gue juga fans sama Raisa.

     "Pedihnya tanya yang tak terjawab. Mampu menjatuhkan ku yang dikira tegar"

Terkadang, ketika kalian mencintai seseorang, kalian pasti memiliki banyak pertanyaan yang mungkin sampai sekarang belum terjawab. Contoh simplenya gini :
"Kenapa sih gue bisa mencintai dia?"
"Kenapa sih  harus dia?"
"Kenapa sih kita harus seperti ini?"
"Kenapa sih kita enggak bisa bersatu lagi?"
"Dulu tuh indah, kenapa sekarang harus seperti ini?
"Dia merasakan yang selama ini gue rasain, enggak?"
"Kenapa sih dia melepaskan gue gitu aja?"
"Apa dia udah enggak cinta sama gue lagi?"
"Bagi dia, gue itu apa? siapa?"
"Apa sih alasan dia seperti ini?"
Dan itulah pertanyaan-pertanyaan yang menurut gue, ketika kalian sedang "PATAH HATI". Pertanyaan-pertanyaan semacam itulah yang membuat hati terkadang " goyang" atau mungkin "basah". 

"Seolah aku tak pernah jadi bagian besar .... Dalam hari-harimu"

Pernah "disia-siakan" enggak sama orang yang kalian cintai? Pernah ngerasain "terabaikan" enggak sama orang yang kalian cintai? Pernah ngerasain kayaknya dimata orang tuh kalian tidak ada harganya sama sekali, semacem kayak enggak dianggap gitu keberadaan kalian? Semacam kayak dia deket sama kalian itu cuma disaat dia seneng aja gitu, sedangkan dikeadaan sedih, dia tidak mengikutsertakan kalian dihidupnya. Kalau kayak gitu pasti kalian ngerasa bahwa kok diantara hubungan kalian tidak ada rasa percaya. Sedangkan didalam suatu hubungan itu harus ada "kepercayaan". Seberapa besar kepercayaan kalian sama pasangan masing-masing. Percaya itu emang enggak gampang tapi bila tidak ada kepercayaan didalamnya hubungan kalian itu sia-sia. Sia-sia sama apa yang sudah dibangun. Sia-sia cinta kalian terhadap pasangan. Kalau didalam suatu hubungan kalian masih masing-masing dalam menghadapi suatu masalah berarti kalian belum saling mempercayai. 

" Lebih baik kita usai disini. Sebelum cerita indah tergantikan pahitnya sakit hati. Bukannya aku mudah menyerah. Tapi bijaksana. Mengerti kapan harus berhenti. Ku kan menunggu tapi tak selamanya "

Sebaiknya bila hubungan itu cuma membuat kalian sedih lebih baik diselesaikan saja, meskipun hati kalian tidak ingin menyudahinya. menyudahinya itu memang gampang tapi memulai dari awal itu yang susah. Ketika kalian sudah "nyaman" sama seseorang, kalian harus keluar dari zona nyaman. Kalian harus terbiasa untuk membuat kebiasaan baru. Kebiasaan baru untuk memulai kehidupan di luar zona nyaman kalian selama ini. Bila kalian merasa hubungan kalian terlalu banyak sakitnya, emang lebih baik diakhiri saja daripada kalian berdua hanya saling menyakiti satu sama lain. Kalian harus tegas sama diri kalian sendiri, jangan mengatas namakan "cinta/sayang", karena kalau kalian sayang kalian tidak menyakiti satu sama lain, dan kalau kalian sayang sama seseorang, rasa sayang itu tidak lebih besar kepada diri kalian sendiri. Ada yang bilang "Cinta itu membuat kalian bahagia bukan sakit" dan buat gue itu benar, kalau kalian banyak merasakan sakitnya itu bukan cinta, mungkin itu hanya sebuah pembelajaran buat kalian agar belajar dari orang yang salah sebelum menemukan orang yang tepat itu. Berhenti pada suatu hubungan juga bukan berarti kalian sudah tidak mencintainya lagi, bukan berarti kalian menyerah sama apa yang terjadi, tapi terkadang kita tidak boleh egois, hanya memikirkan rasa ataupun perasaan yang selama ini kita punya, tapi harus "realistis", bahwa di dunia ini bukan cuma sekedar perasaan ataupun cinta. Di dunia ini ada yang namanya keadaan, lingkungan, waktu, situasi, kondisi, dsb. Bila itu semua tidak menyetujui kalian untuk bersama  maka kalian harus berhenti memperjuangkannya. Berhenti untuk berharap padanya. Kalian harus mengerti kapan kalian harus berjuang, dan kapan kalian harus berhenti untuk menyudahi yang ada. Berjuang itu boleh tapi ada batasnya. Bila perjuangan kalian sudah tidak dihargai maka kalian yang "tegas" sama diri kalian kalau ingin "berhenti" atau "pergi. Karena yang namanya cinta itu suatu hubungan yang dibina oleh 2 orang, bila cuma satu yang berjuang maka buat apalagi lagi diperjuangkan. Cinta memang butuh perjuangan tapi seberjuang apapun kalian kalau dia tidak ditakdirkan untuk kalian buat apa diperjuangin. Sia-sia? Buat gue enggak, senggaknya kalian sudah belajar mencintai dengan baik. Menunggu? itulah tugas cewek menunggu pangerannya datang wkwkwk. Buat gue menunggu itu cuma buang-buang waktu. Karena hati kalian dikunci dan fokus ke satu orang itu. Selama kalian masih muda, cobalah mengeksplore hidup kalian. Coba mengenal dan berdekatan dengan laki-laki yang tidak kalian kenal. Kenal atau deket aja dulu, urusan untuk buat memulai hubungan suatu yang baru atau memulai jatuh cintanya apa enggak itu urusan belakang. Seenggaknya kalian sudah belajar mengenal dan memahami orang lain. Menunggu itu juga ada batasnya. Hati itu bukan terbuat dari batu yang enggak bakal pecah kalau dibanting-banting. Hati juga memiliki batas dalam mencintai seseorang. Apalah adek enggak ngerti sama yang diomongin. Maapin bahasanya ketinggian, menurut gue hanya orang-orang yang memiliki kesabaran tinggi yang bisa menunggu. 

"Takkan jera ku percaya cinta. Manis dan pahitnya kan ku terima. Kini kisah kita akhiri dengan makna"
Bukan jera tapi capek. Pernah enggak sih ngerasain capek untuk memulai suatu hubungan? Capek sama masa-masa pdkt, capek ditanya "udah makan belum?" atau "tadi makan apa aja?" dan "enak enggak makanannya?" atau "kamu lagi ngapain?". Jujur, gue capek ditanya itu mulu oleh laki-laki yang mendekati gue. Gue mikir "enggak ada pertanyaan lain apa? yang membuat gue ilfeel". Jujur, gue suka ilfeel kalau ada yang nanya gitu sama gue, berhubung gue orangnya cuek jadi gue enggak suka sama yang namanya basa-basi. Buat gue itu terlalu mainstream, pertanyaan-pertanyaan monoton dari seorang laki-laki ketika sedang mendekati seorang perempuan. Capek menjalani hubungan, karena kita terlalu fokus sama hubungan yang membuat kita nyaman kemarin. Saking fokusnya dan saking dalamnya rasa itu membuat kita jadi ngerasa kayak "udah males untuk jatuh cinta". Karena pernah disia-siain dan pernah dikecewakan sehingga kalian jadi lebih selektif dalam urusan hati. Udah males menjalani hubungan yang ujungnya belum jelas. Yang belum pasti bakalan bersama. Karena hubungan yang kemarin terlalu banyak maknanya sehingga susah buat lupa. Ada yang bilang "Perempua itu lebih memudah memaafkan tapi dia tidak mudah melupakan" buat gue itu benar. Benar, perempuan itu masih bisa memaafkan walaupun dia sudah disakiti berkali-kali oleh laki-laki, dia masih mau memaafkan dan mempercayai pasangannya itu hanya karena dia mencintai laki-laki. Tapi perempuan tidak pernah melupakan kesalahan laki-laki ataupun sikap yang telah mereka lakukan kepadanya. Dia mudah mengingat, bahkan sampai masih ada yang mengingat setiap perkataan dari laki-laki itu. 

" Ku kan menanti ... Tapi tak selamanya ... "
Pada akhirnya kita sebagai perempuan hanya bisa menanti "dia" itu datang, padahal kita sudah tau jawabannya bahwa dia tidak akan datang. Daripada sibuk menanti dia yang kita harapkan datang, mending kita sibuk fokus ke diri kita masing-masing. Fokus menata diri untuk masa depan. Fokus menata diri untuk diri sendiri menjadi lebih baik. Fokus memperbaiki diri karena udah bukan masanya lagi untuk main-main. Sukses itu bukan berupa barang atau hasil tapi sukses itu lebih ke diri sendiri, sukses menaklukan diri sendiri menjadi lebih baik. Menanti itu butuh extra kesabaran. Di saat menantikan datang, kalian bakal ngerasa "dia dateng enggak ya?", "dia udah sampai dimana sekarang?". Dibalik kata menanti ada kata "percaya", percaya dengan diri sendiri bahwa dia bakal datang. Dan itu tidak mudah, karena selama ini kalian dipisahkan oleh keadaan, situasi, waktu, dan kondisi yang tidak menentu sehingga rasa kepercayaan kalian bakal diuji dengan seiringnya waktu. Waktu yang membuktikan apa rasa itu semakin dalam (bertahan) atau perasaan itu memudar (hilang). 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KURA-KURA

Ada Apa Dengan S2?

Katarsis (I)