#13
RANDOM
(Semua Hal dibicarain dan semua hal disambung-sambungin)
Enggak tau kenapa suka banget sama nulis. Gue sendiri nulis itu dimulai sekitar 2014 (kalau enggak salah). Waktu itu, gue ngedengar ada yang bilang bahwa "nulis diary itu bisa mengurangi stress dan depresi". Gue mulai nulis itu dari "diary". Waktu tahun 2012/2013 gue punya blog, waktu itu tugas sekolah, dan maklumin aja awal ngepost isinya tentang pelajaran. Dan setelah gue nulis diary, enggak tau kenapa itu membuat gue "plong/lega". Istilahnya nih, kalau orang lain belum tentu bisa paham atau ngerti apa yang kalian rasain, mereka juga belum tentu mendengarkan cerita kalian, mereka juga belum tentu peduli sama masalah kalian, mereka juga "bisanya" ngasih saran ataupun nasihat padahalkan yang kita butuhin saat itu adalah "didengarkan". Kalau kalian cerita di diary kalian itu rasanya beda banget. Di buku itu kalian bisa meluapkan apa yang ada dihati dan pikiran, terkadang dengan bercerita ke orang lain, kita sendiri bingung mau menceritakan ini darimana, atau terkadang ada beberapa hal yang kalian enggak bisa keluarin, atau ada beberapa hal yang itu rahasia. Segamblang-gamblangnya kalian bercerita sama orang, pasti kalian pernah menutupinya atau melakukan mekanisme pertahanan diri. Mekanisme pertahanan diri itu sering banget dialami oleh orang-orang dan itu udah jadi makanan sehari-hari. Mekanisme pertahanan diri itu adalah penyesuain diri seseorang untuk melindungi diri dari kecemasan dan juga menjaga harga diri. Intinya, mekanisme pertahanan diri itu bentuk penipuan diri atau melindungi diri seseorang dalam menghadapi realita yang mungkin harapan enggak sesuai dengan kenyataan. Ketika kalian menulis, itu semua bisa dikeluarkan dengan gamblang. tanpa berpikir untuk membohongi diri sendiri. Tahun terdahsyat yang pernah gue alami itu tahun 2013-2015. Di tahun itu banyak yang membuat gue down. Nah, dari situ gue memutuskan untuk menulis diary. Sampai akhirnya gue memberanikan diri (lebih tepatnya percaya diri) buat menulis blog. Awalnya sempet mikir "ada yang baca enggaknya blog gue?", "Mau nulis apanya di blog?", "tulisan gue bagus enggak sih?". itu terbesit dipikiran gue. Makin kesini makin mikir kalau "Nulis aja buat diri sendiri, nulis agar kita tau kita itu seperti apa, nulis agar lebih bisa mengenal dan mengerti perasaan diri sendiri, nulis buat ke depannya agar suatu saat gue ngalamin hal yang sama gue bakal tau gue harus seperti apa karena tulisan ini". Sebenarnya nulis enggak cuma karena ada masalah atau apapun. Disaat gue bete, unmood, bosen, baper, sedih, kecewa, marah, kesel biasanya meluapkannya dengan nulis. Paling kalau kesel, marah, bete, bosen karena hal sepele itu ditulis dihape wkwkwk, setelah ditulis biasanya gue baca lagi, setelah dibaca termyata gue yang lebay *fix* *bodoamat* *namanyajugamanusialabilmenujudewasa*. Setelah dibaca-baca biasanya suka sadar sendiri gitu kalau itu lebay dan jadi lebih tau (oh gini) seperti itu, pokoknya!!!
Ngomongin kepercayan itu berat banget. Gue itu gampang banget percaya sama orang. Enggak tau kenapa (dulu), sekarang sih lebih ke masa bodoh gitu. Enggak mau mikirin orang juga, mau dia itu baik apa enggak masa bodoh dah. Sekarang, kalian baik gue juga bakal membalasnya dengan lebih baik, tapi kalau kalian jahat gue bakal masa bodoh sama kalian, ketika udah tau seseorang sifatnya seperti apa gue bakal "CUKUP TAU", "DIEM", "ENGGAK PEDULI" mau kalian sebaik apapun sama gue, gue bakal ENGGAK PEDULI, dan baiknya gue cuma seperlunya aja". Gue suka bingung sama orang yang kerjaannya update dimana-mana galau atau lagi ada masalah tapi ketika ditanya "enggak apa-apa". Kalau emang "enggak apa-apa" kenapa harus diupdate?, kalau "enggak ada apa-apa" kenapa dipublish?. Dulu gue juga gitu sih, apa-apa update gitu kalau galau (biar itu baca) eh tapi makin kesini makin berpikir "kok gue enggak pernah bersyukurnya sama hidup gue sendiri, kayaknya hidup gue galau mulu, mau sampai kapan sih begini terus?", itu yang ada dipikiran gue. Mikir juga "caper banget enggak sih gue update kek beginian?", "Dia peka enggak ya sama tulisan gue ini?", itu yang dipikiran gue. (Dulu) gue lebih sering "nyindir" sekalian galau juga tapi lebih sering nyindir. Sedih adalah ketika kalian update trs enggak ada satupun yang like, comment wkwkwk (dulu) lagi jamannya like status dan komen status orang. Sedih deh rasanya..... Dari situ gue mulai untuk tidak mengshare hal apapun itu. Cukup gue sama Allah aja yang tau perasaan gue seperti apa. Sebenarnya bukan karena yang di atas, awalnya (adalah sesuatu yang menyadarkan gue untuk tidak share apapun itu) ada kejadian yang membuat gue "okey gue harus bisa konrtrol diri, harus bisa milih mana yang harus gue share dan mana yang enggak perlu dishare, harus bisa mensyukuri apapun yang gue punya walaupun itu cuma sedikit atau enggak ada sama sekali, boleh ngeluh tapi sama Allah aja, intinya belajar kuat dalam menghadapi apapun *skip* *bodoamat* *pencitraandulu* *aslinyaenggaksekuatitukokcumadikuatkuatinaja*.seperti kata yang di atas "Setidaknya kalau tidak mau berbagi cerita jangan kau umbar di sosial media", intinya bener banget, gue dulu juga gitu kalau ditanya kenapa? pasti jawabnya enggak apa-apa kok. Giliran gue nanya begitu ke orang agak nyess gimana gitu wkwkwk tapi gue sendiri juga gitu.


Katanya "pertemuan merupakan awal menjajaki satu sama lain". Katanya "pertemuan adalah hal terpenting dalam menjalin sebuah hubungan". Perkenalan melahirkan banyak cerita. Cerita bagaimana kita melihatnya di awal pertemuan itu. Tapi Pertemuan juga menghadirkan perpisahan. Ketika bertemu dengan yang baru, sering banget berbagi cerita, tertawa, selalu bersama sampai lupa waktu dan waktu berlalu dengan cepat. Tapi seiring berjalannya waktu, dua orang yang tadinya begitu dekat, mereka dihadirkan yang namanya kesibukan, dan sifat-sifat asli yang nampak disetiap sikap seseorang itu. Bukan menjudge atau apapun, gue sadar bahwa "manusia itu sifatnya dinamis (berubah-ubah/tidak menetap)". Dengan seiringnya waktu manusia akan berkembang, tetapi kita tidak tahu "apakah perkembangan itu kearah yang baik atau .... ". Manusia juga tidak tahu "apakah hubungan kita dengan seseorang akan tetap baik setelah kita mengetahui ada yang berubah/berbeda?" . Dan tidak cuma orang lain yang berkembang kitapun seperti itu. Nah tinggal kita mau nerima perubahan/perbedaan itu apa tidak? Apakah kita masih bisa menerima perbedaan/perubahan itu dengan saling melengkapi satu sama lain?, apakah rasanya akan tetap sama?, Well, enggak ada yang tahu juga gimana kedepannya. Intinya, hargai usaha seseorang dalam menjalin suatu hubungan, hargai mereka yang selalu berusaha untuk tetap dekat dan menjalin hubungan dengan baik, dan hargai mereka yang mau meluangkan waktunya untuk bertemu denganmu. Tidak boleh egois, tidak boleh mementingkan diri sendiri, karena manusia pada dasarnya membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup. Ketika kalian merasa ingin diperlakukan dengan baik tetapi kalian sendiri memperlakukan orang lain dengan setengah-setengah atau mikir-mikir, maka yang kalian dapat juga setengah-setengah. Karena hidup didunia ini bukan soal apa yang kita punya, tapi tentang bagaimana cara kita memperlakukan hidup ini sesuai dengan cara pandang kita sendiri. Jadi kalau sesuatu itu tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, tidak boleh menyalahkan orang lain ataupun kita sendiri. Tetapi instrospeksi diri apa yang salah dengan cara kita sehingga apa yang diharapkan tidak sesuai.
![]() | ||||||
Pernah enggak sih kalian kangen, dimasa yang lalu yang enggak bakalan bisa diputar lagi?. Kangen dimana lu masih polos, masih belum tahu kalau hidup itu ribet, kerjaannya cuma mikirin sekolah, kangen sama diri lu sendiri. Kadang pengen banget jadi anak kecil yang enggak tahu apa-apa, yang ketawa bahagia tanpa beban tanpa fake, yang kalau ada temen pasti langsung bkin "best friend forever", yang enggak baperan sama hal kecil apapun, dan pikiran yang isinya tentang mainan. Kadang pengen banget balik ke masa lalu itu bukan buat mengubah yang ada tapi ingin merasakan kebahagiaan dimana bahagia tanpa harus terpaksa dan bahagia tanpa harus diumbar. Kangen....satu kata yang susah buat dijelaskan. Kangen....itu terdiri dari 6 huruf yang memiliki arti yang luas. Buat gue, kangen itu enggak harus selalu ketemu setiap saat. Kangen itu
emang enggak enak tapi karena kangen kita tau apa itu rindu dan cinta.
terkadang bertemu belum tentu yang baik.
Yaaa gitu dah, hargai aja yaa apapun yang kalian punya, syukuri apa yang terjadi dihari kemarin, hari ini dan kedepannya. Jangan lupa bahagia sama apa yang kita punya, karena semua yang kita punya saat ini merupakan hasil keputusan kita di masa lalu. Apa yang ada didiri kita saat ini adalah perbaikan dari diri kita di masa lalu. Dan kita dimasa depan adalah memilih pilihan dihari ini. Belajar menghargai emang tidak mudah, tapi lebih menyesal lagi kalau kita menyia-nyiakan orang yang telah menghargai kita.
Jadi, isi lah waktu kalian dengan orang-orang yang mau berusaha, jangan maunya diusahain terus sampe enggak pernah berkorban buat orang lain. Sesibuk apapun kalian, kalau kalian mau berusaha dan berkorban pasti bisa kok. karena sebagai manusia sebaiknya terbiasakan tidak mengejar harta dan tahta tapi juga terbiasakan mendahulukan orang-orang yang selalu ada buat kalian. Karena tanpa mereka kalian belum tentu bisa berdiri sendiri. Memang tiap masing-masing manusia punya definisi tersendiri tentang "sukses" tapi bukan berarti harus menunggu sukses untuk sekedar "membalas chat", atau sekedar "bertemu", atau sekedar "mengobrol", atau sekedar "bercanda", atau sekedar "berbagi", dan atau sekedar "ada butuhnya doang". Suka aneh sama orang-orang yang seperti ini. Mereka hanya fokus sama apa yang mau dicapai, giliran udh tercapai, orang-orang disekitarnya merasa dia sombong (read : padahal emang sombong, karena enggak pernah ada waktu) sedangkan dipihak yang tercapai merasa "orang-orang disekitarnya meninggalkannya" (read : padahal salah dia sendiri kenapa terlalu sibuk, sehingga lupa sama orang-orang disekelilingnya). Yaaahh....beda-beda orang beda pendapat jugaa sih yaaaa, yang jelas mau apapun itu sempatkan waktumu bersama orang sekitar walaupun hanya sebentar, mungkin cm sekedar basa basi aja wkwkwk. Atau mungkin karena waktu kalian dengan yang disekitar kalian udah habis makanya jadi seperti itu. Karena apa yang kita miliki akan terseleksi oleh alam, begitupun juga kita. Padahal kan waktu tidak akan berputar balik, tidak mungkin kesalahan masa lalu bisa diperbaiki, ataupun kejadian-kejadian di masa lalu pun tidak bisa diulang kembali. Jadi....entah ini ngomong apa yang jelas enggak ada maksud apa-apa....ini hanya kerandoman hati dan pikiran yang disambung2kan dengan qoutes dan manusia lain. Maapin kalau ada yang typo.
Komentar