KURA-KURA
Aku adalah
kura-kura. Aku sangat lambat. Seperti berjalan di atas lumpur, pelan
sekali. Sehingga menuntutku untuk berhati-hati dalam melangkah. Aku
tidak mau terjebak di dalam lumpur ini. Susah sekali rasanya berjalan di
atas lumpur … terlalu berat. mengangkat kakiku saja sudah berat apalagi
ditambah dengan membawa diri ini. Aku harus jalan, tidak boleh
berhenti. Berhenti hanya akan membuatku tenggelam.
Aku tidak
menyalahkan keadaan ini. Aku menyalahkan diriku sendiri. Penyesalan
memang datang diakhir tapi aku mensyukuri ini semua. Lumpurlah yang
mengajarkanku arti sebuah hidup. Hidup yang penuh perjuangan.
Warna-warni rasanya. Yang berakhir menyesakkan hati. sesak yang
kurasakan ini masih terasa. aku berusaha menghilangkan rasa sesak ini,
tetapi belum bisa. sesak yang membuat aku semakin larut dalam perasaan
ini. Aku terjatuh tapi tidak menyebabkan luka malah sesak. Sesak yang
kurasa ketika aku mengingatnya. sesak yang membuatku menjadi kura-kura
yang lemah. sesak yang membuatku berjalan lebih lama. sampai kapan aku
harus merasakan sesak ini? kapan aku bisa berjalan tanpa merasakan
sesaknya?
Aku memang
kura-kura kecil, tapi aku berharap aku akan menjadi kura-kura besar yang
gagah. Harapan ini yang membuat aku menjadi kura-kura yang penuh
semangat. kura-kura yang kuat dalam menghadapi apapun. karena disetiap
perjalananku aku selalu membawa rumah itu. Aku tidak pernah meninggalkan
rumah itu. karena aku tahu rumah yang baik itu adalah diriku sendiri.
Aku memang
lambat, tetapi aku tidak pernah berjalan mundur. Bahkan, kepalaku saja
tidak bisa menoleh ke belakang. Yang aku tahu jalan itu ke depan. Ya,
yang ada di depan mata ini saja. Biarkan yang lain lebih dulu sampai,
yang terpenting kita menjalaninya dengan benar. Tidak perlu terburu-buru
dalam berjalan. Karena sesuatu yang baik di dapatkan melalui proses
yang lama. BERJUANGLAH KURA-KURAKU!!!
Komentar